Kimia Organik


Reaksi Penataan Ulang


1.  Pengantar
            Modul ini merupakan kelanjutan dari modul-modul yang telah anda pelajari sebelumnya. Pada modul sebelumnya Anda telah mengenal suatu pengertian bahwa reaksi-reaksi senyawa organik hanya terjadi pada gugus fungsi dan kerangka atom karbonnya tidak mengalami perubahan. Tapi pada modul ini akan dibahas suatu reaksi yang ditandai oleh perpindahan (migrasi) gugus fungsi dalam suatu molekul dan kerangka atom karbonnya mengalami perubahan atau modifikasi. Peristiwa reaksi yang dimaksud adalah reaksi penataan ulang molekul (moleculer rearrangement).
            Pokok bahasan yang akan diuraikan dalam modul ini meliputi:  bagaimana terjadinya, jenis-jenisnya, serta mekanisme reaksi untuk setiap jenis yang mengikuti reaksi penataan ulang.

2.  Tujuan Instruksional Umum :
Setelah Anda mempelajari Modul 9 ini diharapkan Anda memiliki tambahan pengetahuan yang bermakna penting dalam mempelajari aspek mekanisme reaksi organik.

3. Tujuan Instruksional Khusus :
            Dengan memahami seluruh uraian dalam Modul 9 ini, Anda diharapkan dapat :
a.      memberikan definisi reaksi penataan ulang
b.   menjelaskan terjadinya reaksi penataan ulang
c.   menyebutkan jenis-jenis reaksi penataan ulang
d.   menjelaskan mekanisme reaksi penataan ulang pada atom C yang tuna (defisien) elektron atau karbokation
e.   menjelaskan mekanisme reaksi penataan ulang pada atom N yang tuna elektron
f.        mejelaskan mekanisme reaksi penataan ulang pada atom O yang tuna elektron
Anda perlu mempelajari atau mengingat kembali pengertian isomerisasi, yang pada hakekatnya merupakan salah satu jenis dari peristiwa penataan ulang, dalam modul kimia organik yang telah Anda pelajari sebelumnya. Disamping itu Andapun perlu mencermati contoh-contoh perubahan struktur yang dapat terjadi pada karbokation, dalam upaya mencapai struktur yang lebih stabil. Hal yang disebutkan terakhir ini juga merupakan satu contoh dari penataan ulang. Dengan memahami kedua hal yang disebutkan diatas berarti Anda telah memahami pula hakekat dari penataan ulang.
            Pada modul-modul sebelumnya Anda telah mempelajari mekanisme reaksi-reaksi substitusi, adisi, dan eliminasi. Dengan memahami uraian dalam modul 9 ini maka dapat dikatakan Anda telah mempelajari mekanisme seluruh type reaksi yang dapat terjadi dalam senyawa-senyawa organik. Untuk membantu Anda mencapai apa yang dituliskan dalam rumusan tujuan intruksional di depan, modul ini dirakit dalam dua kegiatan belajar, masing-masing adalah :
Kegiatan Belajar 1 : berisi uraian tentang hakekat reaksi penataan ulang, yang meliputi : pengertian, terjadinya penataan ulang dan jenis-jenis reaksi penataan ulang.

Kegiatan Belajar 2 : berisi uraian tentang mekanisme reaksi penataan ulang, yang meliputi: penataan ulang pada karbokation, pada atom N yang tuna elektron, dan pada atom O yang tuna elektron.
            Agar Anda berhasil dengan baik dalam mempelajari modul ini, ikutilah petunjuk belajar berikut ini.
1.      Semua uraian yang tercantum dalam masing-masing kegiatan belajar pelajarilah dengan cermat.
2.      Soal-soal latihan yang disajikan dalam setiap kegiatan belajar kerjakanlah dengan baik dan tanpa melihat dahulu rambu-rambu jawabannya.
3.      Setelah Anda selesai mengerjakan soal-soal latihan tersebut, cocokkanlah pekerjaan Anda dengan rambu-rambu jawaban yang tersedia. Tingkat kesesuaian pekerjaan Anda dengan rambu-rambu jawaban yang mencerminkan tingkat pemahaman Anda. Bila pekerjaan Anda masih jauh menyimpang dari rambu-rambu jawaban, hendaknya Anda tidak berputus asa untuk mempelajari kembali.
4.      Rangkuman yang terdapat pada setiap kegiatan belajar bacalah dengan seksama agar  pengalaman belajar Anda benar-benar mantap.
5.      Tes formatif yang dirakit setelah bagian rangkuman merupakan tes yang diberikan untuk mengukur penguasaan Anda dalam pokok bahasan yang telah dipaparkan dalam setiap kegiatan belajar. Hasil Anda dalam tes formatif tersebut digunakan sebagai dasar penentuan apakah Anda sudah dapat menguasai pokok bahasan ini ataukah masih perlu mengulang. Seberapa jauh tingkat penguasaan Anda, dapat Anda hitung sendiri dengan rumus sederhana yang dicantumkan pada  akhir tes formatif.  Selamat Belajar!                 

4. Kegiatan Belajar
4.1   Kegiatan Belajar 1
Hakikat Reaksi Penataan Ulang


4.1.1   Uraian dan Contoh
A.   Pengertian Reaksi Penataan Ulang
  1. Ciri khas dari reaksi penataan ulang ditandai oleh adanya suatu gugus yang berpindah dari suatu atom ke atom yang lain dalam suatu molekul. Sebagian besar perpindahan (migrasi) tersebut adalah dari suatu atom ke atom yang lain yang berdampingan, sehingga dinamakan ”perpindahan – 1,2”.
Secara umum peristiwa penataan ulang dapat dituliskan sebagai berikut :

                                    W                            W
                                        |                               |
                                        A – B           A    B
Keterangan:
W = gugus yang berpindah
A = tempat asal gugus yang berpindah
B = tempat tujuan gugus yang berpindah

1.  Proses Terjadinya Reaksi Penataan Ulang
Reaksi penataan ulang prosesnya di awali dengan pemutusan ikatan karbon-karbon, dan kemudian diikuti perpindahan gugus yang ikatannya telah putus tersebut untuk membentuk ikatan baru dengan atom karbon yang lain atau atom oksigen, atau nitrogen. Ketiga macam perpindahan tersebut dapat digambarkan secara sederhana sbb:
1)

2)
3)

Ketiga macam perpindahan tersebut diatas mempunyai pola umum sebagai berikut:


A berpindah menuju ke B yang tuna elektron sehingga senyawa/ion A-X-B melalui proses penataan ulang, berubah menjadi X-B-A, akibatnya X menjadi tuna elektron. Namun karena X lebih mampu bertoleransi dalam keadaan tuna elektron maka senyawa/ion hasil penataan ulang X-B-A lebih stabil daripada A-X-B ( struktur baru yang lebih stabil).

2.  Jenis-jenis Reaksi Penataan Ulang.
Ada tiga jenis reaksi penataan ulang yang dapat dialami oleh gugus yang berpindah tersebut:
  1. Penataan ulang anionotropik atau nukleofilik, yaitu gugus berpindah bersama–sama dengan pasangan elektronnya.
  2. Penataan ulang kationotropik atau elektrofilik, yaitu gugus berpindah tanpa membawa pasangan elektron (bila yang berpindah H+ disebut penataan ulang prototropik)
  3. Penataan ulang radikal bebas, yaitu gugus berpindah dengan membawa sebuah elektron.
            Dari ketiga kemungkinan yang disebutkan di atas yang paling banyak dijumpai adalah “perpindahan nukleofilik 1,2” dan “perpindahan radikal bebas 1,2”.

2.1. Penataan ulang elektrofilik pada senyawa alifatik
Penataan ulang elektrofilik ditemukan oleh Stevens dkk. oleh sebab itu dinamakan penataan ulang Stevens. Gugus benzil dan beberapa gugus yang lain dalam larutan alkalis, dapat berpindah dari atom N pada garam amonium kuartener, ke atom karbon disampingnya. Reaksi tersebut dituliskan dengan persamaan reaksi:

                       +
   C6H5 – C    CH2   - N(CH3)2Br  +   NaOH                                C6H5   - C  - CH –N(CH3)2    +     H2O
                                                                                                                      
O                  CH2 C6H5                                                                                                   O     CH2 C6H5


Pola umum penataan ulang diatas dapat dituliskan dengan persamaan:
           +
    R –  CH2   - N(CH3)2                        R  - CH –N(CH3)2      +      H+
                                                                   
        R’                                                    R’

Gugus R dapat berupa: gugus asetil, benzoil, benzoil tersubstitusi, vinil, fenil, sedangkan R’ dapat berupa: gugus benzil, benzil tersubstitusi, - feniletil, benzhidril, dan fenasil.
Mekanisme reaksi penataan ulang yang terjadi adalah sebagai berikut:

           +                            OH-                               ..       +
              R –  CH2   - N(CH3)2                             R  - CH –N(CH3)2  +   H+                               R  - CH –N(CH3)2 
                                                                                                                                              
     R’                                                                              R’                                                             R’

2.2  Penataan ulang  nukleofilik pada senyawa alifatik
Reaksi antara senyawa pinakol (alkohol) dengan asam-asam mineral, atau klorida asam, atau seng klorida, maka terjadi eliminasi air dan dihasilkan suatu keton dengan nama pinakolon.Perubahan dari pinakol menjadi pinakolon tersebut dinyatakan dengan persamaan reaksi:
  CH3  CH3                                                           CH3
                            asam                  
       CH3 – C    C - CH3                       CH3    C   -    C  -  CH3   +  H2O
                                                                              
   OH  OH                                          CH3    O                 

Pinakol                                                        pinakolon

Mekanisme reaksi penataan ulang nukleofilik dari pinakol menjadi pinakolon adalah sebagai berikut :

             CH3 CH3                                           CH3   CH3                                CH3   CH3
                                    H+                                                             
 1)             CH3  – C    C - CH3             CH3 – C  -   C -CH3                CH3 –  C   -   C -  CH3     +    H2O
                                                                                                                +       
             OH  OH                             + OH2  OH                                           OH

            CH3 CH3                                                  CH3                                         CH3  
                                                              +                                          
 2)            CH3 – C    C - CH3                 CH3 – C  -   C -CH3               CH3 –  C   -   C -  CH3     +      H+
                            +                                                                                             
                    OH                                  CH3   OH                               CH3    O

Langkah pembentukan karbokation adalah langkah penentu laju reaksi. Setelah terbentuk karbokation maka terjadi perpindahan gugus metil bersama dengan pasangan elektronnya menuju ke atom C yang tuna elektron, sehingga terjadi suatu karbokation sekunder. Pada akhirnya karbokation sekunder ini melepaskan proton dan menghasilkan pinakolon.

2.3. Penataan ulang elektrofilik pada senyawa aromatik
Penataan ulang elektrofilik pada senyawa aromatik meliputi berbagai reaksi yang semuanya ditandai adanya perpindahan gugus yang berasal dari subtituen ke inti aromatik. Gugus yang berpindah tersebut tanpa membawa pasangan elektron. Salah satu contoh dari jenis penataan ulang ini adalah penataan ulang kloramina. Dalam penataan ulang ini N – kloroasetanilida  (C6H5    N  -  C  -  CH3) dibawah pengaruh HCl berubah menjadi campuran o-
                                   
                                        Cl      O

dan p-kloroasetanilida melalui penataan ulang. Untuk memahami terjadinya penataan ulang ini terlebih dahulu harus diketahui bahwa dalam larutan asam, N-kloroasetanilida dalam kesetimbangan sebagai berikut:

         C6H5    N  -  C  -  CH3                               +  HCl                                               C6H5 – NH - C - CH3   +   Cl2
                                                                                               
     Cl     O                                                                                     O

Dari fakta tersebut diatas jelaslah bahwa penataan ulang pada kloroamina melalui 2 langkah yaitu:
Langkah 1 : pembentukan Cl2 melalui reaksi kesetimbangan seperti yang dituliskan diatas,
Langkah 2 :  reaksi Cl2 dengan asetanilion yang menghasilkan suatu hasil substitusi pada inti aromatik sesuai dengan kaidah orientasi


(ingatlah bahwa gugus    NH – C – CH3   termasuk gugus pengarah orto-para)                    
                                                     
                                                                 O

         C6H5  – NH-  C  -  CH3       +               Cl2                              ClC6H4    NH -  C  -  CH3   +   HCl
                                                                                                         
                O                                                                                          O
2.4 Penataan ulang nukleofilik pada senyawa aromatik
Reaksi penataan ulang nukleofilik pada senyawa aromatik terjadi perpindahan gugus dari rantai samping menuju ke inti aromatik. Contohnya adalah penataan ulang pada fenilhidroksilamina, bila direaksikan dengan asam sulfat encer maka terjadi perubahan:


Mekanisme perubahan dalam reaksi diatas adalah:


Selanjutnya dengan suatu nukleofil Y: diperoleh hasil dengan struktur yang tidak stabil:


Struktur yang tidak stabil di atas berubah menjadi isomernya melalui transfer proton dari atom karbon para:

Mekanisme reaksi yang dituliskan diatas didukung oleh sejumlah fakta yang pada dasarnya memberi kesimpulan bahwa pada kation yang berstruktur:


posisi para tidak hanya dapat diserang molekul H2O (hasil eliminasi) tetapi juga oleh pereaksi nukleofil yang lain. Dalam contoh penataan ulang fenilhidroksilamina ini yang merupakan hasil utama adalah p-aminofenol. Bila dalam campuran reaksi ditambahkan metanol ternyata diperoleh hasil samping yang berupa o- dan p- anisidina, masing-masing berstruktur:

           


2.5. Penataan ulang radikal bebas
Penataan ulang radikal bebas terlebih dahulu harus diawali dengan pembentukan radikal bebas, dan kemudian disusul dengan perpindahan gugus yang membawa satu elektron.
Pola umum dari jenis penataan ulang ini adalah:

                                R                                           R
                                                                     
                                A    B                       A    B     

Hasil dari penataan ulang radikal bebas juga merupakan radikal. Oleh karena itu untuk menstabilkannya harus ada reaksi lebih lanjut. Karena urutan menurun dari kestabilan radikal bebas seperti halnya karbokation, yaitu: radikal bebas tersier > radikal bebas sekunder > radikal bebas primer. Sebagai contoh, perhatikanlah contoh penataan ulang radikal bebas berikut ini:
       C6H5                                                                         C6H5
                                                         
           CH3 C  - CH2                          CH3 – C  - CH2
                                                                                                    
        CH3                                           CH3                          
Radikal bebas primer            radikal bebas sekunder

            Untuk memperoleh kestabilan maka radikal bebas tersier tersebut harus bereaksi lebih lanjut misalnya dengan abstraksi atom H dari suatu molekul, sehingga terjadi:

              C6H5                                                                                         H          C6H5
                                                                                     
           CH3 – C  - CH2     +  H : W                                CH3 – C   -  CH2    +   W●
                                                                                                                                     
       CH3                                                                      CH3    
                    
            Dari berbagai hasil kajian tentang penataan ulang radikal bebas diketahui bahwa perpindahan gugus alkil dalam penataan ulang radikal bebas tidak dapat terjadi pada suhu biasa.

4.1.2   Latihan
            Untuk mengetahui pemahaman Anda terhadap uraian Kegiatan Belajar 1 ini, kerjakanlah soal-soal latihan berikut!
1)      Dalam reaksi penataan ulang dikenal istilah “perpindahan 1,2”. Jelaskan
2)      Bagaimanakah  pola umum untuk penataan ulang dari :  a) nukleofil,   b)  elektrofilik,      c) radikal bebas
3)      Jelaskan  manfaat penataan ulang ditinjau dari :
a.      aspek praktis (khususnya sintesis senyawa)        b. aspek teoretik
4)      Jelaskan  daya pendorong terjadinya reaksi penataan ulang ?
5)      Jelaskan mengapa reaksi penataan ulang pinakol-pinakolon dikategorikan sebagai penataan ulang nukleofilik ?
6)      Perhatikanlah mekanisme reaksi penataan ulang pada fenilhidroksil amina yang direaksikan dengan asam, yang disajikan dalam uraian Kegiatan Belajar 1 ini. Dengan dasar mekanisme tersebut tulislah mekanisme reaksi fenilhidroksilamina + asam +metanol yang menghasilkan p-anisidina.
7)      Apakah ciri khas dalam penataan ulang elektrofilik pada senyawa aromatik ?
8)      Mengapa dalam penataan ulang N-kloroasetanilida dibawah pengaruh asam, terjadi isomer-isomer o- dan p-kloroasetanilida ?
9)      Mengapa untuk penataan ulang radikal bebas dinyatakan bahwa :
a.      hasil yang diperoleh harus bereaksi lebih lanjut ?
b.      mempunyai perbedaan dengan penataan ulang karbokation ?

4.1.3    Rambu-rambu Jawaban Soal Latihan
1)      Maksud istilah tersebut terkait dengan perpindahan gugus suatu atom C ke atom C  lain yang berdampingan.

2)      a.   Penataan ulang nukleofil berarti gugus yang berpindah merupakan nuleofil dalam arti berpindah bersama-sama dengan pasangan elektronnya. Oleh karena itu pola umumnya dapat dituliskan dengan :

                   X                                      X
                             +                         +   
                         Y – Z                         Y – Z

b.      Dalam penataan ulang elektrofilik, gugus yang berpindah tidak membawa pasangan elektron. Bila demikian, bagaimanakah pola umumnya ? Cobalah Anda tuliskan sendiri.
c.       Dengan cara penyelesaian yang sama seperti (a) dan (b) diatas, cobalah Anda tulis pola umum penataan ulang radikal bebas.

3)   a.   Untuk menjawab soal ini diskusikan dengan teman Anda sehingga dapat menemukan jawabannya seperti yang diuraikan dalam Kegiatan Belajar 1 ini.
      b.   Sama dengan rambu jawaban untuk butir (a) diatas.

4)   Diskusikan dengan teman Anda tentang pernyataan bahwa setiap peristiwa penataan ulang selalu berakhir dengan hasil yang strukturnya lebih stabil daripada sebelumnya. Bila demikian halnya, apakah yang menjadi pendorongnya?

5)   Untuk menjawab pertanyaan ini anda harus mencermati langkah-langkah dalam mekanisme penataan ulang yang dimaksud. Cobalah Anda cari gugus apa yang berpindah, dan Anda akan dapat menyatakan alasannya.

6)   Hal  yang penting dalam penyelesaian soal ini adalah bahwa yang bertindak sebagai nukleofil penyerang adalah CH3-O-H (metanol). Nukleofil tersebut menyerang struktur :
ke posisi para dan selanjutnya berubah menjadi isomernya sehingga akhirnya dihasilkan p-anisidina.

7) Ciri khas pada penataan ulang elektrofilik pada senyawa aromatik adalah dalam hal tempat asal gugus yang berpindah. Cobalah Anda temukan tempat asal gugus tersebut.

8)   Jawaban pertanyaan ini adalah  bahwa  gugus   –NH – C – CH3    termasuk   gugus
                                                                                           
      pengarah orto para.                                                                    O

9)   a.   Ingatlah bahwa radikal bebas yang mempunyai sebuah elektron cenderung mencari pasangan untuk elektron tunggal tersebut.
      b.   Perbedaannya adalah berkaitan dengan gugus alkil dan tidak adanya “perpindahan hidrogen 1.2”. Carilah kejelasan dalam uraian pada Kegiatan Belajar 1 ini.

4.1.4    Rangkuman
            Reaksi penataan ulang adalah reaksi yang ditandai oleh adanya perpindahan gugus dari suatu atom ke atom lain dalam suatu molekul.
 Sebagaian besar reaksi penataan ulang merupakan perpindahan gugus dari suatu atom ke atom lain yang berdampingan, dan dinamakan “perpindahan 1,2”.
Berdasarkan ciri gugus yang berpindah, penataan ulang dibedakan menjadi :
1.      penataan ulang nukleofil atau anionotropik
2.      penataan ulang elektrofilik atau kationotropik
3.      penataan ulang radikal bebas

Adanya penataan ulang memberikan dua macam manfaat, yaitu :
1.      dalam aspek praktis, memberikan kemungkinan jalur sintesis suatu senyawa menjadi lebih pendek.
2.      dalam aspek teoritik, memberikan sumbangan yang fundamental tentang hakikat reaksi senyawa organik.
Penataan ulang nukleofilik dan elektrofilik, diawali dengan pemutusan ikatan dan diikuti dengan perpindahan gugus yang terputus ikatannya tersebut.
Penataan ulang radikal bebas, diawali dengan pembentukan radikal bebas dan diikuti dengan perpindahan radikal bebas.

4.1.5    Tes Formatif 1
1)   Suatu reaksi yang dinyatakan dengan pola umum :

               W                                             W
                                                      -        
        A – B                               A     B

Menggambarkan penataan ulang dengan tipe apa ?

2)   Langkah apakah yang merupakan ciri khas terjadinya penataan ulang?
3). Apakah yang menjadi tanda adanya penataan ulang prototropik

4)   Diketahui reaksi:

     CH3                                                                              
           +               penataan ulang                       +                        
           CH3 – C  - CH2                                                 CH3 – C   -  CH2    -  CH3   
                                                                                                                                    
                      CH3                                                                   CH3                          

Pernyataan yang benar untuk reaksi tersebut adalah :
      A.  merupakan penataan ulang elektrofilik
      B.   terdapat perubahan dari karbokation primer menjadi karbokation tersier
      C.  hasil penataan ulang lebih rendah kestabilannya
      D.  terjadi perpindahan gugus etil

5) Penataan ulang yang dinyatakan dengan persamaan reaksi :

merupakan reaksi penataan ulang jenis apa?
6)      Dalam penataan ulang pinakol-pinakolon berlaku pernyataan ....
A.    diawali dengan pembentukan karbokation oleh penambahan H+
B.      terjadinya karbokation setelah pelepasan H2O dari hasil protonasi gugus-OH
C.     hasil pentaan ulang berupa karbokation tersier
D.    hasil akhir yang diperoleh berupa suatu ester

7)      Jelaskan penataan ulang Stevens terjadi pada substrat yang bagaimana?
8)  Apakah yang dapat menyerang dengan mudah atom H para pada struktur            
9)   Apakah yang menjadi ciri khas reaksi penataan ulang elektrofilik pada senyawa aromatik
10) Di bawah ini dapat terjadi dalam reaksi penataan ulang radikal bebas kecuali
A.    pembentukan radikal bebas yang lebih stabil
B.      reaksi lebih lanjut pada radikal bebas hasil penataan ulang
C.     “perpindahan hidrogen 1,2”
D.    perpindahan gugus alkil 1,2”

4.1.6    Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah Anda mengerjakan Tes Formatif 2 di atas, cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban  yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Rumus:
                                          Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat penguasaan = -----------------------------------------------  X  100%
                                                                   10

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
90 – 100 %  =  baik sekali
80 –    89 % = baik
70 –    70 % = cukup
          69 % = kurang

Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80 % ke atas, bagus! Anda cukup memahami Kegiatan Belajar 1. Anda dapat meneruskan Kegiatan Belajar 2. Tetapi bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum Anda kuasai.







4.2    Kegiatan Belajar 2

Mekanisme Reaksi Penataan Ulang


4.2.1  Uraian dan Contoh
A. Penataan Ulang pada Karbokation
            Karbokation atau ion karbonium adalah atom karbon yang tuna elektron dapat mengadakan reaksi penataan ulang. Proses dehidrasi alkohol primer neopentil alkohol dengan pengaruh asam, diduga diawali dengan disosiasi alkohol yang terprotonasi dan berlanjut dengan penataan ulang karbokation sebagai berikut:
           
            Selanjutnya terjadi perubahan:
           
Jenis penataan ulang yang melibatkan pola struktur :
       C
               
               C – C  - C – OH  ataupun lainnya yang apabila di bawah pengaruh katalis asam
                                                                                  
                             C                                           
                                                                                                                                     C
                                                                                                                                           
(ZnCl2 atau H2SO4 dan lain-lain) menghasilkan struktur   C – C – C+  dan kemudian
                                                                                                 

                                   +
berubah menjadi   C – C – C – C  dikenal dengan nama  penataan ulang Wagner-Meerwein
                                     
                                                 C
Karbokation atau ion karbonium adalah atom karbon yang tuna elektron dapat terjadi dengan beberapa cara seperti berikut ini:
 




            Khusus pada cara–a di atas, terjadinya protonasi terhadap gugus hidroksil alkoholik adalah sebagai akibat sifat basa yang dimilikinya, di samping juga tergantung pada kekuatan asam HA. Terbentuknya karbokation dari hasil protonasi tersebut hanya mungkin jika ada faktor yang menunjang kestabilannya, misalnya oleh adanya pengaruh dari gugus yang bersifat mendorong elektron pada karbokation.

2. Penataan Ulang pada Atom Oksigen yang Tuna Elektron
Atom oksigen yang tuna elektron banyak berperan dalam reaksi organik terutama  pada reaksi-reaksi oksidasi.  Pola umum penataan ulang ini adalah:

                       

Perubahan yang selanjutnya terjadi pada hasil penataan ulang (B) di atas tergantung pada strukturnya. Contoh: reaksi kumena hidroperoksida  dengan suatu asam dihasilkan aseton dan fenol. Reaksi ini merupakan reaksi dalam industri untuk memperoduksi dalam skala besar aseton dan fenol.
Tahap-tahap yang terjadi adalah sebagai berikut:

           
                 kumena hidroperoksida



           

Reaksi adisi asam peroksibenzoat pada gugus karbonil dalam keton adalah salah satu contoh penataan ulang yang melibatkan atom O yang tuna elektron yang dituliskan sebagai berikut:
           

3. Penataan Ulang pada Atom N yang Tuna Elektron
            Pola umum reaksi penataan ulang yang melibatkan atom N yang tuna elektron adalah:
           

Jenis reaksi penataan ulang  yang mengikuti pola di atas, antara lain:
3.1. Penataan Ulang Schmidt
Reaksi penataan ulang Scmitdt ini melibatkan suatu keton dan asam hidrazoat (HN3) yang memberikan hasil suatu amida dan disertai pembebasan gas N2. Langkah-langkah penataan ulang Schmidt adalah:
           

           

           

3.2 Reaksi Curtius
Reaksi Curtius sangat erat kaitannya dengan reaksi Hofmann, bila ditinjau dari segi mekanismenya, walaupun reaktan-reaktannya berbeda. Dalam reaksi Curtius reaktannya adalah asil hidrazina dan asam nitrit. Reaksi selengkapnya adalah sebagai berikut:




Bila alkil isosianat berada dalam larutan etanol, maka senyawa isosianat tersebut bereaksi dengan etanol dan membentuk senyawa uretan, menurut persamaan reaksi:

           

3.3 Reaksi degradasi Hofmann
            Reaksi degradasi Hofmann dari suatu amida yang berubah menjadi amina primer yang dituliskan sebagai berikut:

            RCONH2                                               RNH2
            Amida                                    amina primer

Pada hakekatnya dalam perubahan tersebut terdapat pembentukan ikatan karbon-nitrogen yang terjadi dari atom C dalam gugus R dengan atom N gugus amida.Reaksi degradasi Hofmann dilangsungkan dengan cara menambahkan larutan brom dalam alkali pada suatu amida, yang pada awalnya memberikan suatu zat antara N-bromoamida. Selanjutnya zat antara tersebut mengalami hidrolisis dalam suasana alkalis menjadi amina primer.
            Langkah-langkah yang terjadi dalam reaksi degradasi Hofmann dengan menggunakan contoh amida dari asam  – fenil asetat adalah sebagai berikut:







3.4. Reaksi Lossen
Reaksi Lossen merupakan penataan ulang asam hidroksamat atau derivat aslinya dalam keadaan panas. Reaksi adalah  sebagai berikut:

           

           

Bila digunakan derivat asil dari asam hidroksamat, yang strukturnya :
           
maka dalam pemanasan terjadi :
           
selanjutnya :
           

Ketiga reaksi yang telah diuraikan di atas (reaksi degradasi Hofmann, reaksi Curtius, dan reaksi Lossen) ternyata mempunyai pola umum:




Dalam reaksi degradasi Hofmann  X = Br ; dalam reaksi Curtius  X = N2; dalam reaksi Lossen X = OCOR’

 Latihan
            Untuk memantapkan pemahamn Anda dalam urainan pada Kegiatan Belajar 2 ini kerjakanlah soal-soal latihan berikut ini!
1.   Jelaskan jenis karbokation apakah yang terbentuk dalam reaksi dari sekunderbutil alkohol dan H2SO4

2.   Bagaimanakah struktur hasil penataan ulang karbokation berikut ini?
                    +                                                          
             CH3 – CH2  - CH2                              

3.    Apakah hasil penataan ulang dalam suasana asam untuk struktur berikut ini?

                                              OH     OH
                                                      
P - CH3 – C6H5  - C ------C – C6 H5 CH3 - p  
                                                       
                                              C6H5     C6H5  

4. Jelaskan apakah sebabnya :
a.      Dalam penataan ulang Curtius dikatakan terdapat langkah dekomposisi termal ?
b.      Dalam penataan ulang Curtius dikatakan terdapat kesamaan dengan penataan ulang Hofmann ?

5. Tulislah pola umum reaksi yang berlaku untuk reaksi-reaksi Hofmann, Cutrius, dan Lossen.

6.   Apakah persaman dan perbedaan yang terdapat di antara reaksi Hofmann dan reaksi Cutrius?


 Rambu-rambu jawaban soal latihan
1.      Cara-cara pembentukan karbokation yang diuraikan dalam bagian awal Kegiatan Belajar 2 dapat membantu anda menyelesaikan soal ini. Reaksi-reaksi pembentukan karbokation tersebut perlu Anda pahami dengan baik. Penyelesaian  soal tersebut adalah sebagai berikut:

            CH3 – CH  - CH2 CH3   +  H2 SO4                      CH3CH CH2 CH3    +  HSO4-
                                                                                                                                    
                           OH                                                                   +OH2                         
   
                                                                                                +
                                                                                        CH3CH CH2 CH3   +  H2O

2.   Dalam menyelesaikan soal ini harus ingat bahwa kestabilan karbokation 30 > 20 > 10 . Hasil penataan ulang lebih stabil dari struktur sebelumnya. Karbokation ini adalah karbokation 1o. Agar diperoleh struktur yang lebih stabil, kemungkinannya adalah menjadi karbokation 20, yaitu dengan cara :

                                           H                                                                               
                                                      +                                                +
                                 CH3 – C   -    CH3                                CH3 – C   -    CH3   
                                                                                                                        
                             H                                                           H

3.  Dalam suasana asam, salah satu gugus-OH dalam reaktan tersebut menagkap proton sehingga terjadi struktur:

                                          OH2    OH
                                                      
P - CH3 – C6H5  - C ------C – C6 H5 CH3 - p  
                                                       
                                              C6H5   C6H5  

                                                               +
Selanjutnya terjadi eliminasi H2O dari – C – OH2  sehingga diperoleh struktur:                                                                                         
                                                                                                         
                                                     OH
                                              +                  
P - CH3 – C6H5  - C ------C – C6 H5 CH3 - p  
                                                      
                                               C6H5  C6H5  
Perubahan yang terjadi pada tahap selanjutnya adalah perpindahan gugus- C6H5CH3-p ke atom C bermuatan positif sehingga pada akhirnya diperoleh hasil penataan ulang:

                                   C6 H5 CH3 - p  
                                                       +
P - CH3 – C6H5  - C ------C – C6 H5 CH3 - p   +    H+
                                                      
                                              C6H5  C6H5  

Catatan: Pelajarilah kembali contoh penataan ulang nukleofilik pada Kegiatan Belajar 1.
4a. Dekomposisi termal berarti peruraian suatu senyawa sebagai akibat dari pemanasan. Anda dapat mencari bagian langkah yang manakah dalam penataan ulang Curtius yang dapat disebut langkah dekomposisi termal tersebut.
b.  Bila anda memperhatikan dengan cermat, tentu anda dapat menemukan kesamaannya, yaitu dalam hasil reaksi dari salah satu langkah.
5.  Untuk menjawab pertanyaan ini Anda dapat mempelajari kembali uraian terkait dalam Kegiatan Belajar 2.


Rangkuman :
            Penataan ulang pada Karbokation dapat terjadi pada senyawa yang dapat menghasil kan karbokation melalui reaksi-reaksi sebagai berikut : a) Alkohol + asam,  b)  Alkena + asam,    c)  Amina primer + HNO2,    d) Klorida + AgNO3  ,   e) Senyawa karbonil + asam
Penataan ulang pada atom oksigen yang tuna elektron dijumpai antara lain dalam :
a.      Reaksi pembuatan fenol dan aseton (dalam industri) dengan cara mereaksikan kumena hidroperoksida dengan suatu asam
b.      Reaksi keton dan asam peroksi yang menghasilkan ester dan asam karboksilat
Penataan ulang pada atom N yang tuna elektron dijumpai antara lain dalam : a)Reaksi degradasi Hofmann,  b) Reaksi Curtius,  c) Reaksi Lossen,  d) Reaksi Schmidt
Tes Formatif 2
Petunjuk : Berilah tanda silang (X) pada huruf di depan pilihan jawaban yang tepat!.
1)      Hasil akhir penataan ulang yang melibatkan karbokation adalah: A. struktur karbokation yang lebih stabil, B. alkohol ester,   C. amina primer,  D. aldehida/keton yang terprotonasi
2.   Bagaimanakah rumus struktur karbokation yang diperoleh dari reaksi tersier butil alkohol dan suatu asam
3) Apakah yang menyebabkan  karbokation                             bersifat stabil?                               

                                                   CH3
                                                        
4)  Jika neopentil amina CH3 – C – CH2NH2 jika direaksikan dengan asam nitrit (HNO2)
                                              
                                                        CH3

      memberikan hasil akhir karbokation yang berstruktur bagaimana ?

5)   Dinamakan reaksi apakah jika terjadi pembentukan amina primer dari suatu amida melalui penambahan Br2 dan alkali?

6)  Senyawa apakah yang terbentuk jika senyawa m-bromobenzamida jika direaksikan dengan brom dan NaOH akan mengikuti penataan ulang Beckmann

7)  Reaksi antara kumena hidroperoksida dengan suatu asam dinamakan reaksi reaksi penataan ulang yang bagaimana ?

8).  Berikan persamaan reaksi dari reaksi Curtius tentang langkah yang memperlihatkan adanya perpindahan gugus yang melibatkan atom N yang tuna alektron

9)   Bagaimana persamaan antara reaksi Lossen dan reaksi Curtius. Tuliskan persamaan reaksinya.

!0)  Jika dimetilketon direaksikan dengan asam hidrazoat (HN3), menurut reaksi Schmidt, jelaskan hasil akhirnya yang terbentuk

Umpan Balik dan Tindak Lanjut
            Setelah Anda mengerjakan Tes Formatif 2 di atas, cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban  yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

Rumus:
                                          Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat penguasaan = -----------------------------------------------  X  100%
                                                                   10

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
90 – 100 %  =  baik sekali
80 –    89 % = baik
70 –    70 % = cukup
          69 % = kurang
Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai 80 % ke atas, bagus! Anda cukup memahami Kegiatan Belajar 1. Anda dapat meneruskan Kegiatan Belajar 2. Tetapi bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum Anda kuasai.

Kunci Jawaban Tes Formatif
 

Tes Formatif 1
1)   Penataan ulang tipe elektrofilik, sebab yang berpindah adalah gugus W tanpa pasangan elektronnya
2)   Setiap reaksi penataan ulang selalu bercirikan adanya perpindahan gugus.
3)   Istilah prototropik menunjukkan bahwa yang berpindah adalah H+ (proton).
4)   Dalam struktur karbokation sebelum dan sesudah pentaan ulang terlihat bahwa perubahan yang terjadi adalah dari karbokation primer menjadi tersier.
5)   Dari perbedaan struktur  sebelum dan sesudah penataan ulang dapat disimpulkan bahwa yang berpindah adalah gugus         
       
        tanpa pasangan elektron. Oleh karena itu dinamakan penataan ulang tipe elektrofilik.
6)   Dalam penataan ulang pinakol-pinakolon, langkah awalnya adalah protonasi gugus OH sehingga terjadi gugus –COH2, kemudian setelah melepaskan H2O
                                               
            yang terjadi adalah  - C+  (karbokation). Pilihan A, C dan D tidak sesuai.
                                               
7)   Garam amonium kuarterner
8)   Adanya gugus- N-H yang bersifat menarik elektron pada inti benzena mengakibatkan kerapatan elektron pada inti benzena berkurang. Pengaruh tarikan elektron tersebut pada posisi para cukup besar sehingga posisi para menjadi bermuatan parsial positif (β+) dan mudah diserang oleh nukleofil.
9)   Gugus yang berpindah membawa pasangan elektron
10)   Perpindahan hidrogen 1,2

Tes Formatif 2
1)   Sesuai dengan ciri reaksi penataan ulang, hasil yang diperoleh haruslah lebih stabil daripada sebelumnya.

2)   Struktur (CH3)3C+ (karbokation tersier) paling stabil
3)   Gugus -CH3O termasuk gugus yang bersifat mendorong elektron walupun tidak sekuat gugus -OH.
                                                                                 CH3
                             
4)   Pada mulanya diperoleh  struktur          CH3 C – CH2OH   yang  dalam  suasana
                                                                                                               
                                                                                                            CH3
        asam menjadi (CH3)3CCH2OH2. Struktur tersebut setelah mengeluarkan air menjadi (CH3)3CCH2  dan  dalam   upaya   memperoleh   struktur   yang   lebih   stabil
                                                 +                           
        berubah menjadi    CH3 C –CH2 – CH3 melalui penataan ulang.
                                   
                                                     CH3
5)   Reaksi Hofmann
6)   Hakikat penataan ulang (reaksi degradasi) Hofmann adalah perubahan


                                          O
                                                       ∕∕
                                                - C                                 – NH2
                                                    \
                                                            NH2

        Karena m-bromobenzamida mempunyai rumus struktur:

                       

Maka hasil reaksinya adalah:

                       
7)   Melibatkan atom O yang tuna elektron

8)              O
                    ∕∕
           R – C – N                        R – N = C = O

9)      RCON                             R – N = C = O

                           O
                             ⁄⁄
10)         CH3 – C – NH – CH3               











Daftar Pustaka
 


1.          Chatwal, G. (1981), Organic Chemistry of Natural Products, Himalaya Publishing House, Bombay.
2.          Morrison R.T. & Boyd R.N., (1966), Organic Chemistry, 2nd  Edition, Ally and Bacon, Inc., Boston.
3.          Sykes, Peter., (1989).,  Penuntun Mekanisme Reaksi Kimia Organik, Gramedia, Jakarta
4.          Vollhardt, K.P.C. (1987), Organic Chemistry, W.H. Freeman & Co.,  New York.
5.          Wahyudi/Ismono., (2000)., Kimia Organik 3, Depdikbud, Jakarta
6.          Warren, Stuart., ( 1994), Sintesis Organik Pendekatan Diskoneksi, Gadjah Mada University Prees, Jokyakarta.